Parlemen Remaja Kenalkan Politik pada Generasi Muda

Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan pejabat Setjen dan BK DPR RI berfoto bersama peserta Parlemen Remaja 2018 di Wisma Griya Sabha DPR RI. Foto: Kresno/Rni
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan, Parlemen Remaja 2018 yang mengusung tema “Pemuda di Persimpangan Teknologi Informasi” mengajarkan kepada generasi muda untuk menggunakan teknologi secara benar, dan mengajak generasi muda untuk mengenal politik lebih dalam, sehingga berguna bagi bangsa dan negara.
“Dengan mengikuti acara Parlemen Remaja tahun ini, diharapkan generasi muda dapat menggunakan teknologi secara benar. Acara ini juga mengajak generasi muda untuk mengenal politik lebih dalam, sehingga menghasilkan generasi penerus yang lebih baik,” ungkap Indra dalam pembukaan Parlemen Remaja 2018 di di Wisma Griya Sabha DPR RI, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/9/2018).
Indra berharap, seluruh peserta mengikuti acara Parlemen Remaja sebaik-baiknya, sehingga memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih luas terhadap kinerja Parlemen. Tujuannya, dapat menjadikan para peserta sebagai calon legislator yang jauh lebih baik.
“Tentunya saya berharap agar peserta mengikuti acara ini sebaik-baiknya, sehingga nantinya mereka memiliki bekal yang cukup untuk menjadi pemimpin bangsa. Salah satunya bisa menjadi seorang legislator. Tentu itu yang kita harapkan,” pungkasnya.
Lebih lanjut Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Setjen dan Badan Keahlian DPR RI Y.O.I Tahapari berpendapat, tema “Pemuda di Persimpangan Teknologi Informasi” disesuaikan dengan perkembangan zaman yang sudah mengandalkan teknologi informasi dalam bermacam hal.
“Tema ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Seperti yang kita ketahui teknologi, sudah sangat berpengaruh terhadap generasi muda dalam menjalankan segala aktifitasnya. Dengan acara Parlemen Remaja ini diharapkan akan menghasilkan pemuda yang bisa membangun bangsa melalui perkembangan teknologi dan informasi,” paparnya.
Parlemen Remaja digelar di Bogor dan Jakarta, pada 17-21 September 2018. Dari ribuan pendaftar, terpilih 124 peserta dari seluruh daerah pemilihan (dapil) di Indonesia. Parlemen Remaja diisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya simulasi rapat penyusunan undang-undang, simulasi rapat kerja dan rapat paripurna, simulasi kunjungan kerja, dinamika kelompok, hingga seminar yang mendatangkan sejumlah narasumber. (tn/sf)